Popular Post

Archive for November 2013

Hal Yang Telah Hilang

By : Ridwan Fadhillah
Pernahkah kalian bertanya sudah seberapa tua kita saat ini, sudah berapa umur yang telah kita lalui hingga saat ini. Jika kalian sadar satu hal yang sangat sederhana, kalian akan berfikir bahwa kalian telah kehilangan sesuatu. Hal yang tanpa sadar telah kalian diam-diam rindukan, hal yang tidak ada rekayasa dalam pertemanan, hal yang membuat kalian selalu bahagia, tersenyum, dan penuh bersemangat untuk selalu memulai pertualangan baru.


Masa kecil, atau gua lebih suka menyebutnya masa kanak-kanak. Senadainya kalian ingat saat itu, apa yang akan kalian rasakan, setiap hari adalah sebuah hari untuk berpetualang, hari untuk menjadi seorang pahlawan dengan pedang kayu atau seprai yang di ikat di punggung, hari dimana kalian adalah koki terhebat di dunia dan juga pembalap yang sangat cepat. Ketika kalian begitu bahagia dengan turunnya hujan, dan menunggu hingga banjir tiba lalu kalian melompat dan bersenang-senang di dalamnya. Berlali mengejar matahari bukanlah hal yang aneh saat itu, berlari, melompat, bernyanyi, adalah hal yang selalu ada di benak kalian, bukan tugas-tugas atau skripsi, tapi setiap hari yang selalu kalian lewati dengan sahabat-sahabat yang kalian miliki. Kalian sangat menyukai setiap hari yang kalian lalui dengan para sahabat kalian, hingga malampun terkadang kalian tidak bisa tidur karena ingin cepat-cepat untuk bertemu hari esok dan memulai sebuah pertualangan baru kembali. Saat itu sahabat adalah hal yang sangat berharga, bukan karena alasan dalam segi fisik ataupum materi, tapi alasan untuk terus bermain dan bercada dengannya, sahabat adalah hal yang begitu sederhana saat itu, cukup sederhana untuk membuat kalian menikmati setiap harinya.

Hingga tanpa kalian sadari, ujian masuk pendidikan lanjut serta tugas-tugas didalamnya membuat kita telah melupakan masa-masa itu. Sekarang pedang kayu bukan lagi hal yang membuat kaliam sangat bersemangat, seprai hanya sebatas alas kalian untuk tidur, kalian mulai berhenti menjadi optimis dan membuang imajinasi kalian karena kerasnya dunia. Hujan adalah hal yang kalian benci karena tidak dapat menepati janji untuk pergi keluar, dan bajir bukan lagi alasan kalian untuk tetap tertawa, tapi alasan untuk menyalahkan pemerintahan atau hal-hal lainya yang membuat kalian melupakan makna dari semua itu. Kalian tidak lagi berlali untuk sampai kesuatu tempat dengan cepat, kini kalian telah pandai menggunakan kendaraan yang kalian miliki, kalian tidak punya waktu untuk berlalri, melompat, atau bernyanyi, karena kalian sibuk untuk mengerjakan deadline tugas. Bahkan mungkin tidak sedikit dari kalian yang tetap bertahan dengan sahabat dimasa lalu, karena telah beralih kerekan bisnis yang lebih menguntungkan. Kini bukan kebahagian lagi yang kalian incar dari suatu hubungan antar manusia, tapi sebuah keuntungan.

Kemana persahabtan masa kecil yang polos dan tanpa rekayasa, kenapa kalian membuang semangat kalian untuk hal yang sulit di lakukan, apakah dunia membuat kalian lupa dengan kekuatan impian, dimana imajinasi anda untuk mejadi koki terhebat atau pembalap tercepat, tugas-tugas anda membuat anda terlalu sibuk bahkan untuk sesaat memikirkan impian kalian. Sehebat apakah uang itu hingga kalian lupa dengan mereka yang memberi dukungan penuh untuk kesuksesan itu, dapatkan uang atau harta itu memenuhi hati kalian yang kosong itu, bagaimana cara kalian tertawa dengan benda itu, bagaimana benda itu meminjamkan pundakanya untuk kalian bersandar saat kalian sedih, dapatkah benda itu mendengar keluhan dan curhatan isi hati kalian, tanyakan padanya apa yang dapat benda itu lakukan untuk mebuat kalian bangkit ketika kalian jatuh.

Saat ini pernahkan kalian menyempatkan diri untuk memanjat pohon, berjalan-jalan di sawah, mandi di kali, bermain saat malam hari, atau setidaknya mengucapkan selamat pagi pada teman-teman dan sahabat kalian. Mungkin kebanyakan dari kita tidak melakukannya, bukanya tidak punya cukup waktu, tapi karena berfikir hal itu tidaklah berguna, kekanak-kanankan, dan sama sekali tidak menguntungkan.

Itulah hal yang telah hilang dari kalian, sebuah kebahagiaan di balik makna keserderhanaan. Kebanyakan dari kalian saat ini adalah menghabiskan uang dan menghambur-hamburkannya adalah suatu kebahagian, padahal kalian bisa mendapatkan kebahagiaan yang melebihi itu hanya dengan tetap menjaga diri anak-anak dalam jiwa kalian yang dewasa. Tidak perlu hal mewah, cukup sahabat.

Waktu akan selalu pergi meninggalkan kita, tapi sahabat sejati selalu tetap disisikita. Orang yang kita cintai atau kenangan yang indah tidak akan benar-benar pergi meninggalkan kita, semua akan selalu ada dalam hati kita, jangan pernah biarkan dunia merubah hati, cinta, dan kesetiaan kita. Kita tidak akan pernah bisa mengalahkan waktu, itu hanya membuat kita semakin menderita, kita cukup menikmati waktu dengan mereka yang kita cintai, makan kita tidak akan pernah ke hilangan apapun.

"Masa kanak-kanak mengajarkan gua suatu hal yang sangat berarti, bahagia itu sederhana, yaitu saat kita bisa tertawa dan bercanda bersama"

- Copyright © Ridwan Blog - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -